Selasa, 31 Januari 2012

RAHASIA KECANTIKAN ALAMI WANITA MUSLIM

Sebagai wanita, Anda perlu tau tips dan rahasia kecantikan alami wanita muslimah. Untuk cantik tak selalunya mahal, Islam telah mengatur banyak hal, termasuk di dalamnya kecantikan dan kesehatan bagi para wanita. Rahasia kecantikan alami wanita muslimah pada dasarnya bersumber dari kecantikan batin. Sebab secantik apapun kecantikan fisik, tanpa dibarengi dengan kecantikan batin, maka kecantikan tersebut hanya akan bertahan beberapa waktu saja alias tidak abadi. Rahasia kecantikan alami wanita muslimah memadukan dua kecantikan yang cukup penting bagi wanita, yakni kecantikan lahir dan batin. Atau lebih sering dikatakan sebagai inner beauty.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa tips dan rahasia kecantikan alami wanita muslimah yang bisa Anda coba untuk meningkatkan kualitas kecantikan diri Anda;
1. Wudhu merupakan rahasia kecantikan alami wanita muslimah yang cukup luar biasa. Wudhu bukan hanya setakat rutinitas pekerjaan ibadah saja. Wudhu memiliki khasiat luar biasa untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa rutinitas membasuh kulit muka sebanyak lima kali dalam sehari akan mencegah terjadinya kanker kulit sekaligus menjadi facial wajah yang membantu membersihkan kulit wajah. Dengan demikian rahasia kecantikan alami wanita muslimah akan terpancar secara jelas.
2. Memakai celak. Rahasia kecantikan alami wanita muslimah lainnya adalah dengan memakai celak mata sebagaimana disunnahkan oleh Rasulullah saw. Memakai celak ternyata tak hanya akan memperindah mata, namun juga mampu melindungi mata dan menjaga kesehatan mata.
3. Rajin bersiwak. Bersiwak merupakan tradisi Rasulullah dalam membersihkan gigi setiap saat dengan menggunakan kayu siwak. Para wanita muslimah dapat mengikuti cara Rasulullah ini untuk menjaga kesehatan dan kualitas gigi.
4. Jilbab mempercantik. Jilbab disamping merupakan syariat ajaran Islam juga berfungsi untuk melindungi tubuh maupun rambut dan kepala seorang wanita dari paparan cahaya matahari secara langsung. Kontak cahaya matahari yang terjadi secara terus menerus akan berakibat pada terjadinya resiko kanker kulit. Jilbab yang dilengkapi dengan cadar juga berguna untuk melindungi kecantikan wajah seorang wanita. Kulit lama kelamaan akan menjadi putih dan tampak lebih bersih.

Selasa, 25 Januari 2011

islam di amerika serikat

”Alhamdulillah kondisi umat Islam di Amerika Serikat baik-baik saja. Umat Islam terus bertambah banyak di Amerika Serikat, baik sebelum maupun sebelum peristiwa 11 September,” kata Mohammad Kudaimi, angota Nawawi Fondation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat. Ia bertutur kepada Republika di sela-sela kunjungannya ke Pesantren Khusus Yatim As-Syafi’iyah, Jatiwaringin Bekasi, Jawa Barat, awal bulan ini.
Pria keturunan Syria yang sudah menetap di AS selama lebih dari 25 tahun itu kini menjadi warga negara AS. Lima tahun belakangan ini, ia aktif di yayasan itu. Mengutip sebuah koran yang terbit di AS, ia menyebut Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Amerika Serikat. bahkan, ia sedikit meralat redaksional tulisan itu. ”Mestinya juga ditambahkan, setiap harinya di AS, selalu ada warga negara Amerika yang memeluk Islam,” ujarnya.
Apa yang diungkapkannya, kata dia, adalah fakta sesungguhnya yang terjadi di AS. Lembaganya turut membantu para mualaf mengikrarkan syahadat dan membantu mereka memahami Islam dengan lebih baik. Bagi Kudaimi, sulit untuk memahami fenomena kontradiktif ini. Logikanya, setelah terjadinya peristiwa 11 September, lalu umat Islam banyak merasa tertekan akibat adanya tudingan macam-macam yang menyudutkan mereka, maka mereka akan takut berislam. ”Faktanya tidak demikian.”
Menurutnya, kondisi umat Islam di Amerika Serikat saat ini dalam keadaan baik, kendati kerap menjadi sasaran kaum yang fobia terhadap Islam. Berbeda dengan Muslim di Inggris maupun Prancis, kata dia, maka umat Muslim di Kanada dan AS umumnya adalah kaum terdidik. “Seperti kita tahu, sejak 60 tahun yang lalu Amerika membutuhkan banyak insinyur, dokter, dan tenaga profesional lainnya. Banyak dari mereka berasal dari Asia, Timur Tengah, dan Afrika dan Muslim.
”Karena itu, tak sedikit di antara mereka yang hadir kali ini ke Indonesia, awalnya adalah orang-orang keturunan dari berbagai bangsa di India, Pakistan, dan beberapa negara lain,” kata dia, menyebut 99 anggota rombongannya yang berasal dari berbagai organisasi keislaman di AS. Pesatnya perkembangan Islam di AS diakui Dr Umar Faruq Abdullah, ketua Nawawi Fondation. Saat ini tak kurang dari tujuh juta warga AS yang memeluk agama Islam. ”Agama Islam terus berkembang di Amerika Serikat dan tetap survive,” kata Umar.
Menurut dia, 90 persen umat Islam di AS itu adalah mereka yang lahir di Amerika. ”Jadi umat Islam di Amerika memiliki potensi dan kemampuan beragam, dan kini mereka bergabung dalam sebuah lembaga pendidikan Nawawi Fondation,” kata dia. Kunjungannya ke Indonesia, kata dia, adalah untuk mempelajari bagaimana dakwah kultural bisa efektif dilakukan di Indonesia. ”Kami ajak mereka ke sini agar nantinya mereka bisa menampakkan Islam di tengah-tengah msyarakat Amerika,” tegasnya.
Ketika ditanya benarkah anggapan yang menyebutkan umat Islam di Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang sangat mencengangkan setelah peristiwa 11 September, guru besar Dirosah Islamiyah Chicago ini menegaskan, ”Pandangan seperti in sungguh bohong dan keji.”Menurutnya, justru tak sedikit Muslim yang menjadi murtad sebagian terpaksa menjadi murtad setelah peristiwa itu. Para mualaf itu menjadi Muslim karena mereka melihat perjuangan dan kesungguhan tokoh-tokoh Islam dalam mengembangkan Islam di AS. ”Alhamdulillah, kebaikan masih tetap ada di AS. Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Atas izin Allah, Alhamdulillah banyak yang dibukakan pintu hatinya,” tegas Umar.
Sedangkan dikaitkannya Islam di AS dengan terorisme, sehingga warga AS membenci umat Islam, adalah berkat ulah kaum fasid (perusak). Umar menambahkan, Islam yang benar adalah Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan para aulia (para wali, red). ”Islam yang membawa kecintaan dan perdamaian, Islam yang membawa rahmat bagi semua alam,” ujarnya.
Lebih lanjut Umar mengungkapkan, dengan keutamaan dan kelebihannya sendiri, Islam berkembang di wilayah Amerika Serikat. ”Bahkan hingga umat Islam dalam kondisi yang teramat buruk, tapi semata-mata karena keutamaan dan kelebihan Islam, maka Islam berkembang di Amerika.”Nawawi Fondation merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bermarkas di Chicago Amerika Serikat. Kegiatan mereka difokuskan pada pemberdayaan umat Muslim di AS dan Kanada. Belakangan, mereka melebarkan sayapnya ke Inggris. Selain mengelola berbagai lembaga pendidikan Islam, secara rutin setiap tahun mereka juga mengelola rihlah tarikhiyah (wisata sejarah). Negara-negara yang dikunjungi adalah negara-negara yang memiliki sejarah perkembangan Islam seperti di China, Malaysia, dan Turki.
Tahun ini, tujuan kunjungan mereka adalah Indonesia, khususnya adalah Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Cirebon, dan Jakarta. ”Kami ingin mendapatkan informasi lebih mendalam tentang perjuangan tokoh-tokoh Islam di Jawa seperti yang dilakukan Wali Songo,” kata dia. Saat ini, kata dia, pihaknya ingin membangun sebuah komunitas Muslim yang kokoh di AS. ”Kami ingin banyak belajar tentang bagaimana mereka membumikan Islam,” tambahnya.
Bakal Menjadi Terbesar Kedua Setelah Kristen”
Islam adalah salah satu agama yang berkembang paling cepat di AS. bahkan, sesuai prakiraan yang dimuat dalam lembar fakta Departemen Luar Negeri AS, pada tahun 2010, jumlah penduduk Muslim AS diperkirakan akan melampui jumlah kaum Yahudi, dan menjadikan Islam agama terbesar nomor dua di negara itu setelah agama Kristen.
Masyarakat Muslim Amerika merupakan sebuah mosaik kebudayaan, para anggotanya berasal dari kelima benua. Sesungguhnya, menurut sebuah penelitian baru-baru ini, kebanyakan kaum Muslim adalah imigran – 77,6 persen berbanding 22,4 persen yang lahir di AS. Penelitian itu juga menunjukkan asal-usul masyarakat Muslim sebagai berikut: 26,2 persen dari Timur Tengah (Arab); 24,7 persen dari Asia Selatan; 23,8 persen Amerika keturunan Afrika; 11,6 persen lain-lain; 10,3 persen Timur Tengah (non-Arab); dan 6,4 persen Asia Timur.
Meskipun di Amerika Serikat tidak ada catatan jumlah penduduk berdasarkan agama, para pakar memperkirakan bahwa kaum Muslim di Amerika berjumlah sekitar enam juta jiwa. Pekiraan-perkiraan lain berkisar antara empat dan delapan juta jiwa. The Britannica Book of the Year memperkirakan bahwa pada pertengahan tahun 2000 terdapat 4.175.000 Muslim di Amerika Serikat, 1.650.000 di antaranya berasal dari kalangan Amerika keturunan Afrika.
Rata-rata 17.500 Amerika keturunan Afrika berpindah ke agama Islam tiap tahun antara 1990 dan 1995. Kelompok-kelompok Muslim pertama di Amerika yang datang dalam jumlah besar berasal dari Afrika Barat antara tahun 1530 sampai 1851 karena adanya perdagangan budak. Mereka terdiri dari sekitar 14 persen sampai 20 persen dari ratusan ribu orang Afrika Barat yang dipaksa pindah dari tanah leluhur mereka.
Jumlah kaum Muslim berikutnya yang datang ke Amerika Serikat dalam jumlah besar terjadi pada awal abad ke-20. Mereka datang dari Libanon, Suriah dan negara-negara lain di seluruh Kekhalifahan Otsman (Turki). Pada masa Pasca-perang Dunia II, selama 1960-an dan 1970-an, terjadi gelombang imigran ketiga terbesar dari seluruh dunia Islam.
Gelombang ini mencakup juga banyak kaum Muslim yang datang untuk belajar di universitas-universitas Amerika. Kira-kira sepertiga kaum Muslim Amerika hidup di Pantai Timur (32,2 persen), 25,3 persen hidup di kawasan Selatan, 24,3 persen di kawasan Tengah, dan 18,2 persen di kawasan Barat. Ada sekitar 2000 masjid di seluruh negeri serta berbagai sekolah Islam yang berlangsung pada hari biasa, dan sekolah islam yang berlangsung pada hari Minggu serta akhir minggu. n dam/dari lembar fakta departemen luar negeri

surga dan neraka sudah tercipta dari dulu

Saudaraku, tahukah Anda bahwa sesungguhnya Surga dan Neraka telah tercipta sejak dahulu? Keduanya bukan ciptaan Allah yang baru ada setelah Kiamat kelak terjadi. Dalam kitabnya yang berjudul Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, Ath-Thahawi menulis sebagai berikut:

”Surga dan Neraka telah diciptakan Allah. Keberadaan keduanya tidak akan pernah berakhir. Allah menciptakan surga dan neraka sebelum menciptakan yang lain, dan Dia juga menciptakan penduduk untuk masing-masingnya. Siapa yang diinginkanNya, akan masuk ke dalam surga dengan ampunan dan pertolonganNya, dan siapa yang diinginkanNya akan masuk ke dalam neraka sesuai dengan keadilanNya. Setiap orang akan berperilaku sesuai dengan ketentuan yang telah diciptakan untuknya; perbuatan baik dan perbuatan jelek telah ditaqdirkan untuk semua orang.”  


Dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Kiamat,  Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar menyatakan bahwa statement Ath-Thahawi di atas mewakili aqidah ahlus-sunnah wal-jama’ah. Beliau selanjutnya menguatkan pandangan di atas dengan mengutip beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits. Di antaranya:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)

Ayat ini menegaskan bahwa surga telah Allah sediakan atau siapkan bagi kaum muttaqin (orang-orang bertaqwa) jauh-jauh hari sebelumnya, maka hendaknya orang-orang beriman berkompetisi untuk mendapat hak memasukinya. Demikian pula sebaliknya, berdasarkan ayat di bawah ini berarti Allah telah sediakan atau siapkan bagi kaum kafir api neraka yang karenanya hendaknya manusia tidak memilih jalan hidup orang kafir jika tidak ingin berakhir di tempat mengerikan itu.
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (QS Ali Imran ayat 131)

Di antara sabda Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang membenarkan pendapat bahwa surga dan neraka telah diciptakan Allah sejak awal ialah: 

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ
 إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ
 فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya bila salah seorang di antaramu meninggal, maka diperlihatkan kepadanya tempatnya di waktu pagi dan petang. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia ahli surga. Dan jika termasuk ahli neraka, maka ia ahli neraka. Lalu dikatakan kepadanya: ”Inilah tempatmu sehingga Allah bangkitkan kamu pada hari Kiamat.” (HR Bukhary)

Hadits di atas menjelaskan bahwa begitu seorang manusia meninggal dunia kemudian dimasukkan liang lahat, maka setelah selesai proses interview oleh dua malaikat, maka selanjutnya ia akan diperlihatkan tempat tinggalnya kelak di akhirat. Jika ia calon penghuni surga, maka ia akan diperlihatkan surga tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya. Sebaliknya, jika ia termasuk calon penghuni neraka maka ia akan diperlihatkan neraka tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya.  Hal ini akan berlangsung terus di alam kubur atau alam barzakh hingga tibanya hari Kiamat, dimana ia tidak lagi sekedar menyaksikan tempat tinggalnya di akhirat namun ia bahkan bakal memasukinya. Sehingga di dalam hadits lainnya, Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan doa yang diucapkan seorang beriman selama di dalam kuburnya saat ia berhak melihat tempatnya di surga yaitu:
رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي
“Ya Rabb, datangkanlah hari Kiamat agar aku dapat kembali kepada keluargaku dan hartaku.”(HR Ahmad)

Si mu’min tidak sabar menanti datangnya hari Kiamat. Sebaliknya, ucapan seorang kafir atau munafik selama di dalam kuburnya saat ia melihat neraka sebagai calon tempat tinggalnya di akhirat kelak nanti ialah:
رَبِّ لَا تُقِمْ السَّاعَةَ
“Ya Rabb, janganlah Engkau datangkan hari Kiamat.” (HR Ahmad)

Dalam hadits lainnya diriwayatkan bahwa ketika Nabi shollallahu ’alaih wa sallam diperjalanankan pada malam Isra’ dan Mi’raj, maka beliau diizinkan Allah melihat surga. Hal ini juga menegaskan bahwa surga sesungguhnya sudah ada sejak dahulu.
ثُمَّ انْطَلَقَ بِي حَتَّى انْتَهَى بِي إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
وَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لَا أَدْرِي مَا هِيَ ثُمَّ أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ
فَإِذَا فِيهَا حَبَايِلُ اللُّؤْلُؤِ وَإِذَا تُرَابُهَا الْمِسْكُ
“Kemudian Jibril mengantar aku ke Sidratul Muntaha, yang diliputi oleh warna-warna yang sulit dilukiskan keindahannya. Kemudian aku masuk ke dalam surga, yang cahayanya seperti cahaya mutiara dan tanahnya seperti kesturi.” (HR Bukhary)

Bahkan ada lagi suatu hadits panjang yang menggambarkan bahwa surga dan neraka telah Allah ciptakan dahulu dan bahwa Allah telah menyuruh Malaikat Jibril untuk melihat dan memberikan penilaian terhadap keduanya. Kemudian Allah melapisi masing-masing surga dan neraka dengan lapisan yang bisa menyebabkan manusia tertipu akan hakikat keduanya. Dan pelapis itulah –wallahu a’lam- alam fana dunia yang sedang kita jalani saat ini. Dunia yang fana ini memang sangat kaya dengan tipuan mata bagi manusia.
لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْجَنَّةَ قَالَ لِجِبْرِيلَ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا
 فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ
 لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا ثُمَّ حَفَّهَا بِالْمَكَارِهِ
 ثُمَّ قَالَ يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَذَهَبَ
فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ
لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَدْخُلَهَا أَحَدٌ
قَالَ فَلَمَّا خَلَقَ اللَّهُ النَّارَ قَالَ يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ
فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ
أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ فَيَدْخُلُهَا
فَحَفَّهَا بِالشَّهَوَاتِ ثُمَّ قَالَ يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ
فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ
أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا
“Ketika Allah menciptakan surga Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah surga.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal surga melainkan pasti ingin memasukinya.” Kemudian Allah lapisi surga dengan al-makaarih (hal-hal yang tidak disukai manusia) lalu Allah berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah surga.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak seorangpun bakal ingin memasukinya.” Ketika  Allah menciptakan neraka Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah neraka.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal neraka bakal mau memasukinya.” Kemudian Allah lapisi neraka dengan asy-syahawaat (hal-hal yang disukai manusia) lalu Allah berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah neraka.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak akan ada orang yang bakal lolos dari api neraka.” (HR Abu Dawud)

Ya Allah, sungguh kami memohon ridha dan surgaMu,  dan sungguh kami berlindung kepada Engkau dari murka dan nerakaMu. Amin ya Rabb.-

kekasih allah dan kekasih setan

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa." (Yunus: 62-63)
Ayat di atas mengandung pengertian bahwa wali adalah orang mukmin yang bertaqwa dan menjauhi maksiat. Ia berdo'a hanya kepada Allah semata dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. Terkadang tampak padanya karamah ketika sedang dibutuhkan. Seperti karamah Maryam ketika ia mendapatkan rizki berupa makanan di rumahnya. Maka, wilayah (kewalian) memang ada. Tetapi ia tidak terjadi kecuali pada hamba yang mukmin, ta'at dan mengesakan Allah ÓÈÍÇæç è ÊÙÇäé. Karamah tidak menjadi syarat untuk seseorang disebut wali, sebab syarat demikian tidak diberitahukan oleh Al-Qur'an.
Wilayah itu tidak mungkin terjadi pada seorang fasik atau musyrik yang berdo'a dan memohon kepada selain Allah. Sebab hal itu termasuk amalan orang-orang musyrik, sehingga bagaimana mungkin mereka menjadi para wali yang dimuliakan...?
Wilayah tidak bisa diperoleh melalui warisan dari nenek moyang atau keturunan, tetapi ia didapatkan dengan iman dan amal shalihnya.
Apa yang tampak pada sebagian ahli bid'ah seperti memukul-mukulkan besi ke perut, memakan api dan sebagainya dengan tidak menimbulkan cedera apapun, maka itu adalah dari perbuatan setan. Hal yang demikian bukan karamah tetapi istidraaj agar mereka semakin jauh tenggelam dalam kesesatan.
Allah ÓÈÍÇæç è ÊÙÇäé berfirman,

"Katakanlah, 'Barangsiapa berada dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo bagi-nya'." (Maryam: 75) 
Mereka yang pergi ke India, akan menyaksikan orang-orang Majusi lebih dari itu. Di antaranya mereka saling memukulkan pedang, dengan tidak menimbulkan bahaya apapun, padahal mereka adalah orang-orang kafir. Islam tidak mengakui berbagai perbuatan yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Õäé Çääç Ùäêç èÓäå tersebut, juga tidak oleh para sahabatnya. Seandainya di dalam perbuatan tersebut terdapat kebaikan, niscaya mereka akan lebih dahulu melakukannya daripada kita.
Menurut persepsi kebanyakan manusia, wali adalah orang yang mengetahui ilmu ghaib. Padahal ilmu ghaib adalah sesuatu yang hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Memang, terkadang hal itu di-tampakkan pada sebagian RasulNya, jika Dia menghendakinya. Allah ÓÈÍÇæç è ÊÙÇäé berfirman,

"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhaiNya". (Al-Jin: 26-27)
Dengan tegas, ayat di atas mengkhususkan para rasul, dan tidak menyebutkan yang lain. Sebagian orang menyangka bahwa setiap kuburan yang dibangun di atasnya kubah adalah wali. Padahal bisa jadi kuburan tersebut di dalamnya adalah orang fasik, atau bahkan mungkin tak ada manusia yang dikubur di dalamnya.
Membangun sesuatu bangunan di atas kuburan adalah diharamkan oleh Islam. Dalam sebuah hadits shahih ditegaskan,

"Rasulullah Õäé Çääç Ùäêç èÓäå melarang mengapur kuburan atau dibangun sesuatu di atasnya." (HR. Muslim)
Seorang wali bukanlah yang dikuburkan di dalam masjid, atau yang dibangun di atasnya suatu bangunan atau kubah. Hal ini justru melanggar ajaran syari'at Islam. Demikian pula, mimpi bertemu dengan mayit tidak merupakan dalil secara syara' atas kewalian. Bahkan bisa jadi ia adalah bunga tidur yang berasal dari setan.

31.1 Khurafat, Bukan Karamah

Dalam salah satu edisinya, di bawah judul "Khurafat Seputar Ad-Dasuki", majalah At-Tauhid menulis, "Dalam hasyiah (catatan pinggir) kitab Ash-Shawi disebutkan, "Sesungguhnya Dasuki bisa berbicara dengan segala bahasa; bahasa asing dan bahasa Suryani. Bahasa binatang dan bahasa burung. Ia telah berpuasa sejak dalam buaian, melihat Lauh Mahfuzh, telapak kakinya tidak pernah mengin-jak bumi, ia bisa memindahkan nasib muridnya dari sengsara menjadi bahagia, dunia di tangannya dibuat laksana cincin, dan dia telah sampai ke Sidratul Muntaha".
Ini adalah omong kosong. Tak seorang pun yang akan mempercayainya, kecuali orang yang amat bodoh sekali. Bahkan hal itu adalah suatu kekufuran yang nyata. Bagaimana mungkin ia bisa melihat Lauf Mahfuzh, yang Nabi Õäé Çääç Ùäêç èÓäå penghulu semua makhluk tak pernah melihatnya??
Bagaimana mungkin ia bisa memindahkan nasib murid-muridnya dari sengsara menjadi bahagia?? Semua ini adalah khurafat yang dibuat-buat oleh orang-orang shufi yang angkuh dan sombong. Mereka tidak sadar, sesungguhnya mereka berada di dalam kesesatan yang nyata.
Karena itu pembaca, hindarilah kitab-kitab yang memuat berbagai khurafat semacam ini. Di antaranya kitab At-Tabaqaatul Kubraa, oleh Sya'rani. Khaziinatul Asraar, Nuzhatul Majaalis, Ar-Raudhul Faa'iq, Mukasyafatul Quluub, oleh Al-Ghazali. Al-'Araa'is, oleh Ats-Tsa'aalibi. Semua kitab itu haram dicetak dan diperjual-belikan.