hari Kamis kemarin, tanggal 28 mei 2009, departemen Mar'ah SALAM UI mengadakan sebuah kajian rutin, namanya IMUT alias Inginnya Muslimah Tahu.. *lucu yaa namanya, hehe*.. Nah, tema untuk IMUT kali ini, kalo diliat dari flyer-nya, adalah "Apakah Kamu Cukup Cantik untuk Masuk Surga?" wow wow.. pertama saya baca flyer itu, "widdih tema-nya.. ambigu yak.. hehe" tapi tetep aja, menarik banget, n pastinya bikin orang penasaran pengen dateng.. yup yup, akhirnya saya sama temen2 saya pun segera menuju FH, karena di flyer ditulis kalo acara ini diadainnya di Fakultas Hukum..
Naah, saya pengen nge-share nih apa aja yang udah saya dapetin dari kajian kemarin itu.. ternyata, judul materinya adalah MUSLIMAH “CANTIK” DAMBAAN SURGA.. lebih 'positif' ya keliatannya, daripada 'apakah kamu cukup cantik untuk masuk surga", hehe.. yang memberikan materinya adalah Ustadzah Bilqis.. oh iya sebelumnya saya pengen ngasih tau, saya ini orangnya seneng banget nyatet *di kertas ato buku, kalo ada kajian ato apapun*, tapi catetannya itu males diketik,, nah karena sekarang saya udah punya blog, saya jadi semangat deh buat ngetik catetan saya, itung2 dibaca lagi, nginget2 lagi gitu.. hehe.. yasudah, inilah hasil catetan saya:
Setiap orang memiliki pandangan sendiri tentang apa itu cantik. Pada abad 17-18, yang dikategorikan sebagai wanita cantik adalah yang berbadan besar, dengan paha, dada, bahkan otot-otot yang kekar. Pada tahun 1960-an, wanita yang dikatakan cantik adalah wanita yang memiliki tubuh kurus ceking, yang oleh karena persepsi tersebut pada saat itu banyak sekali wanita yang anorexia. Dewasa ini, seorang wanita yang dianggap cantik adalah wanita yang memiliki tubuh langsing, rambut indah tergerai, seperti layaknya Miss Universe, atau Miss-Miss kontes kecantikan lainnya. Definisi cantik, apa itu cantik terus berkembang dari waktu ke waktu dan tidak ada satu batasan yang mengukur sejauh mana kecantikan itu, atau bisa dikatakan cantik itu relatif dan subjektif.
Setiap wanita bisa menjadi wanita yang cantik. Menjadi cantik dalam Islam dapat dilakukan dengan hal-hal seperti:
© Menjaga panca indera: mata, hidung, telinga, lidah
§ Mata: ingat surat An Nuur ayat 31, “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat …”
§ Hidung: tanpa disadari, kita sering sekali mengendus-endus aib dan kesalahan orang lain. Naudzubillah.. ingatlah, semua yang kita lihat, dengar, cium, rasakan, akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti..
§ Telinga: seringkali untuk hal-hal yang baik, seperti nasihat-nasihat, telinga kita memerlukan waktu lebih lama untuk mendengarnya (baca: sok dibudek-budek-in), tetapi untuk hal-hal yang kurang baik, seperti obrolan tentang orang lain, telinga kita dengan cepat menangkapnya (langsung nyambung). Astaghfirullah..
§ Lidah: panca indera ini dapat membawa kita pada jurang api neraka. Lidah tidak bertulang, menjadi panca indera yang paling susah untuk dijaga. Hal-hal yang biasa dilakukan lidah antara lain, menggunjing, membicarakan orang lain, dll. Ada sebuah hadits, “Manusia tidak akan teguh imannya sebelum teguh hatinya, dan tidak akan teguh hatinya sebelum teguh lidahnya” (HR Ahmad).
Mengenai panca indera ini, hendaknya kita mengingat surat An Nahl ayat 78, “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”
© Mengendalikan syahwat perut
Apa yang kita makan, kita minum, akan menjadi darah dan daging, karena itulah kita harus menjaga apa-apa yang masuk ke dalam perut kita. Syahwat perut dapat dijaga dan dikendalikan dengan berpuasa.
© Meletakkan tangan di atas
Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Menjadi seorang dermawan, seorang pemurah, tidak akan pernah ada ruginya. Betapa Aisyah ra, istri Baginda Nabi Muhammad sangat patut dijadikan tauladan, ketika ia membawa dua buah karung berisi dirham dan seluruh isi karung tersebut ia dermakan kepada orang-orang yang membutuhkan, tidak bersisa, sampai-sampai ia lupa kepada dirinya sendiri, padahal saat itu ia sedang berpuasa. Subhanallah..
© Memelihara kaki
§ Hati-hati ke pasar
Seburuk-buruknya tempat adalah pasar, dan sebaik-baik tempat adalah masjid. Seorang ulama mengatakan, “Jangan sampai seorang wanita datang ke sebuah pasar paling awal dan pulang paling akhir” (keasikan belanja).
§ Harus memiliki tujuan
Setiap kita ke luar rumah, kita harus meniatkannya untuk mencari sesuatu hal yang berguna, kalau tidak berguna, sebaiknya hal tersebut kita tinggalkan. Seorang wanita diperbolehkan keluar rumah tanpa mahromnya untuk hal-hal tertentu saja (harus ada tujuannya dari rumah), misalnya untuk menuntut ilmu, dll.
© Mencintai diri sendiri
§ Menjaga kesehatan diri
Kesehatan yang harus dijaga bukan hanya kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental. Jika untuk menjaga kesehatan fisik kita membutuhkan makanan-makanan yang bergizi, untuk menjaga kesehatan mental pun kita membutuhkan makanan. Ya, ruhiyah kita memerlukan suplemen-suplemen seperti ibadah, puasa, banyak berwudhu (ketika sedih dan marah terutama). Banyak berwudhu juga dapat menambah keelokan wajah dan akhlak. Subhanallah..
§ Menjaga lingkungan tetap bersih
© Cantik hati
§ Pandai mengatur rasa marah
Apabila kita merasa marah, hendaknya tetap memperhatikan akhlak kita, jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata keji dan kejam kepada orang lain. Ketika kita marah dalam keadaan berdiri, hendaknya kita duduk, kalau belum reda juga, berbaring lah, kalau belum reda juga, bersujudlah. Untuk meredakan rasa marah alangkah baiknya kita berwudhu.
§ Iman di dalam hati (ubudiyah langsung kepada Allah)
Dengan sholat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya, bukan hanya yang wajib. Apabila kita melihat seseorang bermaksiat, kita dapat mencegahnya dengan tangan. Kalau dengan tangan kita tidak sanggup, kita dapat mecegahnya dengan lisan. Kalau lisan pun tidak sanggup, kita dapat mencegahnya dengan hati, dan itulah selemah-lemah iman.
§ Berhijab
An Nuur ayat 31 “…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya..”
§ Ikhlas
§ Amar ma’ruf nahi munkar
Amar ma’ruf lebih mudah dilakukan daripada nahi munkar. Ya, mengajak kepada kebaikan lebih mudah daripada mencegah keburukan, apalagi bila yang berbuat munkar adalah orang-orang yang dekat dengan kita.
§ Puasa
Dapat membuat perasaan lebih tenang, nyaman, tidak gundah, dan insya Allah dapat menjaga hati dan dapat tercermin dalam akhlak.
© Menjaga perilaku akhlakul karimah
§ Berbakti kepada orang tua
§ Ramah/tenang jiwa
§ Bersedekah dengan senyum
Senyum kepada saudaramu adalah sedekah.. dan setiap ruas jari kita menuntut untuk melakukan sedekah, setiap hari!
§ Tidak sombong
begitulah kurang lebih yang saya dapetin dari kajian Mar'ah SALAM UI Kamis kemarin..
semoga bisa diambil manfaatnya.. dan yang paling penting, semoga kita termasuk wanita yang didamba oleh surga.. amiin yaa Rabbal alamiin :)