Sabtu, 28 Mei 2011
Jumat, 08 April 2011
Selasa, 25 Januari 2011
islam di amerika serikat
”Alhamdulillah kondisi umat Islam di Amerika Serikat baik-baik saja. Umat Islam terus bertambah banyak di Amerika Serikat, baik sebelum maupun sebelum peristiwa 11 September,” kata Mohammad Kudaimi, angota Nawawi Fondation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat. Ia bertutur kepada Republika di sela-sela kunjungannya ke Pesantren Khusus Yatim As-Syafi’iyah, Jatiwaringin Bekasi, Jawa Barat, awal bulan ini.
Pria keturunan Syria yang sudah menetap di AS selama lebih dari 25 tahun itu kini menjadi warga negara AS. Lima tahun belakangan ini, ia aktif di yayasan itu. Mengutip sebuah koran yang terbit di AS, ia menyebut Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Amerika Serikat. bahkan, ia sedikit meralat redaksional tulisan itu. ”Mestinya juga ditambahkan, setiap harinya di AS, selalu ada warga negara Amerika yang memeluk Islam,” ujarnya. Apa yang diungkapkannya, kata dia, adalah fakta sesungguhnya yang terjadi di AS. Lembaganya turut membantu para mualaf mengikrarkan syahadat dan membantu mereka memahami Islam dengan lebih baik. Bagi Kudaimi, sulit untuk memahami fenomena kontradiktif ini. Logikanya, setelah terjadinya peristiwa 11 September, lalu umat Islam banyak merasa tertekan akibat adanya tudingan macam-macam yang menyudutkan mereka, maka mereka akan takut berislam. ”Faktanya tidak demikian.”
Menurutnya, kondisi umat Islam di Amerika Serikat saat ini dalam keadaan baik, kendati kerap menjadi sasaran kaum yang fobia terhadap Islam. Berbeda dengan Muslim di Inggris maupun Prancis, kata dia, maka umat Muslim di Kanada dan AS umumnya adalah kaum terdidik. “Seperti kita tahu, sejak 60 tahun yang lalu Amerika membutuhkan banyak insinyur, dokter, dan tenaga profesional lainnya. Banyak dari mereka berasal dari Asia, Timur Tengah, dan Afrika dan Muslim.
”Karena itu, tak sedikit di antara mereka yang hadir kali ini ke Indonesia, awalnya adalah orang-orang keturunan dari berbagai bangsa di India, Pakistan, dan beberapa negara lain,” kata dia, menyebut 99 anggota rombongannya yang berasal dari berbagai organisasi keislaman di AS. Pesatnya perkembangan Islam di AS diakui Dr Umar Faruq Abdullah, ketua Nawawi Fondation. Saat ini tak kurang dari tujuh juta warga AS yang memeluk agama Islam. ”Agama Islam terus berkembang di Amerika Serikat dan tetap survive,” kata Umar.
Menurut dia, 90 persen umat Islam di AS itu adalah mereka yang lahir di Amerika. ”Jadi umat Islam di Amerika memiliki potensi dan kemampuan beragam, dan kini mereka bergabung dalam sebuah lembaga pendidikan Nawawi Fondation,” kata dia. Kunjungannya ke Indonesia, kata dia, adalah untuk mempelajari bagaimana dakwah kultural bisa efektif dilakukan di Indonesia. ”Kami ajak mereka ke sini agar nantinya mereka bisa menampakkan Islam di tengah-tengah msyarakat Amerika,” tegasnya.
Ketika ditanya benarkah anggapan yang menyebutkan umat Islam di Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang sangat mencengangkan setelah peristiwa 11 September, guru besar Dirosah Islamiyah Chicago ini menegaskan, ”Pandangan seperti in sungguh bohong dan keji.”Menurutnya, justru tak sedikit Muslim yang menjadi murtad sebagian terpaksa menjadi murtad setelah peristiwa itu. Para mualaf itu menjadi Muslim karena mereka melihat perjuangan dan kesungguhan tokoh-tokoh Islam dalam mengembangkan Islam di AS. ”Alhamdulillah, kebaikan masih tetap ada di AS. Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Atas izin Allah, Alhamdulillah banyak yang dibukakan pintu hatinya,” tegas Umar.
Sedangkan dikaitkannya Islam di AS dengan terorisme, sehingga warga AS membenci umat Islam, adalah berkat ulah kaum fasid (perusak). Umar menambahkan, Islam yang benar adalah Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan para aulia (para wali, red). ”Islam yang membawa kecintaan dan perdamaian, Islam yang membawa rahmat bagi semua alam,” ujarnya.
Lebih lanjut Umar mengungkapkan, dengan keutamaan dan kelebihannya sendiri, Islam berkembang di wilayah Amerika Serikat. ”Bahkan hingga umat Islam dalam kondisi yang teramat buruk, tapi semata-mata karena keutamaan dan kelebihan Islam, maka Islam berkembang di Amerika.”Nawawi Fondation merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bermarkas di Chicago Amerika Serikat. Kegiatan mereka difokuskan pada pemberdayaan umat Muslim di AS dan Kanada. Belakangan, mereka melebarkan sayapnya ke Inggris. Selain mengelola berbagai lembaga pendidikan Islam, secara rutin setiap tahun mereka juga mengelola rihlah tarikhiyah (wisata sejarah). Negara-negara yang dikunjungi adalah negara-negara yang memiliki sejarah perkembangan Islam seperti di China, Malaysia, dan Turki.
Tahun ini, tujuan kunjungan mereka adalah Indonesia, khususnya adalah Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Cirebon, dan Jakarta. ”Kami ingin mendapatkan informasi lebih mendalam tentang perjuangan tokoh-tokoh Islam di Jawa seperti yang dilakukan Wali Songo,” kata dia. Saat ini, kata dia, pihaknya ingin membangun sebuah komunitas Muslim yang kokoh di AS. ”Kami ingin banyak belajar tentang bagaimana mereka membumikan Islam,” tambahnya.
“Bakal Menjadi Terbesar Kedua Setelah Kristen”
Islam adalah salah satu agama yang berkembang paling cepat di AS. bahkan, sesuai prakiraan yang dimuat dalam lembar fakta Departemen Luar Negeri AS, pada tahun 2010, jumlah penduduk Muslim AS diperkirakan akan melampui jumlah kaum Yahudi, dan menjadikan Islam agama terbesar nomor dua di negara itu setelah agama Kristen.
Masyarakat Muslim Amerika merupakan sebuah mosaik kebudayaan, para anggotanya berasal dari kelima benua. Sesungguhnya, menurut sebuah penelitian baru-baru ini, kebanyakan kaum Muslim adalah imigran – 77,6 persen berbanding 22,4 persen yang lahir di AS. Penelitian itu juga menunjukkan asal-usul masyarakat Muslim sebagai berikut: 26,2 persen dari Timur Tengah (Arab); 24,7 persen dari Asia Selatan; 23,8 persen Amerika keturunan Afrika; 11,6 persen lain-lain; 10,3 persen Timur Tengah (non-Arab); dan 6,4 persen Asia Timur.
Meskipun di Amerika Serikat tidak ada catatan jumlah penduduk berdasarkan agama, para pakar memperkirakan bahwa kaum Muslim di Amerika berjumlah sekitar enam juta jiwa. Pekiraan-perkiraan lain berkisar antara empat dan delapan juta jiwa. The Britannica Book of the Year memperkirakan bahwa pada pertengahan tahun 2000 terdapat 4.175.000 Muslim di Amerika Serikat, 1.650.000 di antaranya berasal dari kalangan Amerika keturunan Afrika.
Rata-rata 17.500 Amerika keturunan Afrika berpindah ke agama Islam tiap tahun antara 1990 dan 1995. Kelompok-kelompok Muslim pertama di Amerika yang datang dalam jumlah besar berasal dari Afrika Barat antara tahun 1530 sampai 1851 karena adanya perdagangan budak. Mereka terdiri dari sekitar 14 persen sampai 20 persen dari ratusan ribu orang Afrika Barat yang dipaksa pindah dari tanah leluhur mereka.
Jumlah kaum Muslim berikutnya yang datang ke Amerika Serikat dalam jumlah besar terjadi pada awal abad ke-20. Mereka datang dari Libanon, Suriah dan negara-negara lain di seluruh Kekhalifahan Otsman (Turki). Pada masa Pasca-perang Dunia II, selama 1960-an dan 1970-an, terjadi gelombang imigran ketiga terbesar dari seluruh dunia Islam.
Gelombang ini mencakup juga banyak kaum Muslim yang datang untuk belajar di universitas-universitas Amerika. Kira-kira sepertiga kaum Muslim Amerika hidup di Pantai Timur (32,2 persen), 25,3 persen hidup di kawasan Selatan, 24,3 persen di kawasan Tengah, dan 18,2 persen di kawasan Barat. Ada sekitar 2000 masjid di seluruh negeri serta berbagai sekolah Islam yang berlangsung pada hari biasa, dan sekolah islam yang berlangsung pada hari Minggu serta akhir minggu. n dam/dari lembar fakta departemen luar negeri
surga dan neraka sudah tercipta dari dulu
Saudaraku, tahukah Anda bahwa sesungguhnya Surga dan Neraka telah tercipta sejak dahulu? Keduanya bukan ciptaan Allah yang baru ada setelah Kiamat kelak terjadi. Dalam kitabnya yang berjudul Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, Ath-Thahawi menulis sebagai berikut:
”Surga dan Neraka telah diciptakan Allah. Keberadaan keduanya tidak akan pernah berakhir. Allah menciptakan surga dan neraka sebelum menciptakan yang lain, dan Dia juga menciptakan penduduk untuk masing-masingnya. Siapa yang diinginkanNya, akan masuk ke dalam surga dengan ampunan dan pertolonganNya, dan siapa yang diinginkanNya akan masuk ke dalam neraka sesuai dengan keadilanNya. Setiap orang akan berperilaku sesuai dengan ketentuan yang telah diciptakan untuknya; perbuatan baik dan perbuatan jelek telah ditaqdirkan untuk semua orang.”
Dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Kiamat, Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar menyatakan bahwa statement Ath-Thahawi di atas mewakili aqidah ahlus-sunnah wal-jama’ah. Beliau selanjutnya menguatkan pandangan di atas dengan mengutip beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits. Di antaranya:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133)
Ayat ini menegaskan bahwa surga telah Allah sediakan atau siapkan bagi kaum muttaqin (orang-orang bertaqwa) jauh-jauh hari sebelumnya, maka hendaknya orang-orang beriman berkompetisi untuk mendapat hak memasukinya. Demikian pula sebaliknya, berdasarkan ayat di bawah ini berarti Allah telah sediakan atau siapkan bagi kaum kafir api neraka yang karenanya hendaknya manusia tidak memilih jalan hidup orang kafir jika tidak ingin berakhir di tempat mengerikan itu.
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (QS Ali Imran ayat 131)
Di antara sabda Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang membenarkan pendapat bahwa surga dan neraka telah diciptakan Allah sejak awal ialah:
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ
إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ
فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya bila salah seorang di antaramu meninggal, maka diperlihatkan kepadanya tempatnya di waktu pagi dan petang. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia ahli surga. Dan jika termasuk ahli neraka, maka ia ahli neraka. Lalu dikatakan kepadanya: ”Inilah tempatmu sehingga Allah bangkitkan kamu pada hari Kiamat.” (HR Bukhary)
Hadits di atas menjelaskan bahwa begitu seorang manusia meninggal dunia kemudian dimasukkan liang lahat, maka setelah selesai proses interview oleh dua malaikat, maka selanjutnya ia akan diperlihatkan tempat tinggalnya kelak di akhirat. Jika ia calon penghuni surga, maka ia akan diperlihatkan surga tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya. Sebaliknya, jika ia termasuk calon penghuni neraka maka ia akan diperlihatkan neraka tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya. Hal ini akan berlangsung terus di alam kubur atau alam barzakh hingga tibanya hari Kiamat, dimana ia tidak lagi sekedar menyaksikan tempat tinggalnya di akhirat namun ia bahkan bakal memasukinya. Sehingga di dalam hadits lainnya, Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan doa yang diucapkan seorang beriman selama di dalam kuburnya saat ia berhak melihat tempatnya di surga yaitu:
رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي
“Ya Rabb, datangkanlah hari Kiamat agar aku dapat kembali kepada keluargaku dan hartaku.”(HR Ahmad)
Si mu’min tidak sabar menanti datangnya hari Kiamat. Sebaliknya, ucapan seorang kafir atau munafik selama di dalam kuburnya saat ia melihat neraka sebagai calon tempat tinggalnya di akhirat kelak nanti ialah:
رَبِّ لَا تُقِمْ السَّاعَةَ
“Ya Rabb, janganlah Engkau datangkan hari Kiamat.” (HR Ahmad)
Dalam hadits lainnya diriwayatkan bahwa ketika Nabi shollallahu ’alaih wa sallam diperjalanankan pada malam Isra’ dan Mi’raj, maka beliau diizinkan Allah melihat surga. Hal ini juga menegaskan bahwa surga sesungguhnya sudah ada sejak dahulu.
ثُمَّ انْطَلَقَ بِي حَتَّى انْتَهَى بِي إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
وَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لَا أَدْرِي مَا هِيَ ثُمَّ أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ
فَإِذَا فِيهَا حَبَايِلُ اللُّؤْلُؤِ وَإِذَا تُرَابُهَا الْمِسْكُ
“Kemudian Jibril mengantar aku ke Sidratul Muntaha, yang diliputi oleh warna-warna yang sulit dilukiskan keindahannya. Kemudian aku masuk ke dalam surga, yang cahayanya seperti cahaya mutiara dan tanahnya seperti kesturi.” (HR Bukhary)
Bahkan ada lagi suatu hadits panjang yang menggambarkan bahwa surga dan neraka telah Allah ciptakan dahulu dan bahwa Allah telah menyuruh Malaikat Jibril untuk melihat dan memberikan penilaian terhadap keduanya. Kemudian Allah melapisi masing-masing surga dan neraka dengan lapisan yang bisa menyebabkan manusia tertipu akan hakikat keduanya. Dan pelapis itulah –wallahu a’lam- alam fana dunia yang sedang kita jalani saat ini. Dunia yang fana ini memang sangat kaya dengan tipuan mata bagi manusia.
لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْجَنَّةَ قَالَ لِجِبْرِيلَ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا
فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ
لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا ثُمَّ حَفَّهَا بِالْمَكَارِهِ
ثُمَّ قَالَ يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَذَهَبَ
فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ
لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَدْخُلَهَا أَحَدٌ
قَالَ فَلَمَّا خَلَقَ اللَّهُ النَّارَ قَالَ يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ
فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ
أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ لَا يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ فَيَدْخُلُهَا
فَحَفَّهَا بِالشَّهَوَاتِ ثُمَّ قَالَ يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ
فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَذَهَبَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ
أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لَا يَبْقَى أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَهَا
“Ketika Allah menciptakan surga Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah surga.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal surga melainkan pasti ingin memasukinya.” Kemudian Allah lapisi surga dengan al-makaarih (hal-hal yang tidak disukai manusia) lalu Allah berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah surga.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak seorangpun bakal ingin memasukinya.” Ketika Allah menciptakan neraka Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah neraka.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal neraka bakal mau memasukinya.” Kemudian Allah lapisi neraka dengan asy-syahawaat (hal-hal yang disukai manusia) lalu Allah berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah neraka.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak akan ada orang yang bakal lolos dari api neraka.” (HR Abu Dawud)
Ya Allah, sungguh kami memohon ridha dan surgaMu, dan sungguh kami berlindung kepada Engkau dari murka dan nerakaMu. Amin ya Rabb.-
kekasih allah dan kekasih setan
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa." (Yunus: 62-63)Ayat di atas mengandung pengertian bahwa wali adalah orang mukmin yang bertaqwa dan menjauhi maksiat. Ia berdo'a hanya kepada Allah semata dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. Terkadang tampak padanya karamah ketika sedang dibutuhkan. Seperti karamah Maryam ketika ia mendapatkan rizki berupa makanan di rumahnya. Maka, wilayah (kewalian) memang ada. Tetapi ia tidak terjadi kecuali pada hamba yang mukmin, ta'at dan mengesakan Allah ÓÈÍÇæç è ÊÙÇäé. Karamah tidak menjadi syarat untuk seseorang disebut wali, sebab syarat demikian tidak diberitahukan oleh Al-Qur'an.
Wilayah itu tidak mungkin terjadi pada seorang fasik atau musyrik yang berdo'a dan memohon kepada selain Allah. Sebab hal itu termasuk amalan orang-orang musyrik, sehingga bagaimana mungkin mereka menjadi para wali yang dimuliakan...?
Wilayah tidak bisa diperoleh melalui warisan dari nenek moyang atau keturunan, tetapi ia didapatkan dengan iman dan amal shalihnya.
Apa yang tampak pada sebagian ahli bid'ah seperti memukul-mukulkan besi ke perut, memakan api dan sebagainya dengan tidak menimbulkan cedera apapun, maka itu adalah dari perbuatan setan. Hal yang demikian bukan karamah tetapi istidraaj agar mereka semakin jauh tenggelam dalam kesesatan.
Allah ÓÈÍÇæç è ÊÙÇäé berfirman,
"Katakanlah, 'Barangsiapa berada dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo bagi-nya'." (Maryam: 75)Mereka yang pergi ke India, akan menyaksikan orang-orang Majusi lebih dari itu. Di antaranya mereka saling memukulkan pedang, dengan tidak menimbulkan bahaya apapun, padahal mereka adalah orang-orang kafir. Islam tidak mengakui berbagai perbuatan yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Õäé Çääç Ùäêç èÓäå tersebut, juga tidak oleh para sahabatnya. Seandainya di dalam perbuatan tersebut terdapat kebaikan, niscaya mereka akan lebih dahulu melakukannya daripada kita.
Menurut persepsi kebanyakan manusia, wali adalah orang yang mengetahui ilmu ghaib. Padahal ilmu ghaib adalah sesuatu yang hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Memang, terkadang hal itu di-tampakkan pada sebagian RasulNya, jika Dia menghendakinya. Allah ÓÈÍÇæç è ÊÙÇäé berfirman,
"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhaiNya". (Al-Jin: 26-27)Dengan tegas, ayat di atas mengkhususkan para rasul, dan tidak menyebutkan yang lain. Sebagian orang menyangka bahwa setiap kuburan yang dibangun di atasnya kubah adalah wali. Padahal bisa jadi kuburan tersebut di dalamnya adalah orang fasik, atau bahkan mungkin tak ada manusia yang dikubur di dalamnya.
Membangun sesuatu bangunan di atas kuburan adalah diharamkan oleh Islam. Dalam sebuah hadits shahih ditegaskan,
"Rasulullah Õäé Çääç Ùäêç èÓäå melarang mengapur kuburan atau dibangun sesuatu di atasnya." (HR. Muslim)Seorang wali bukanlah yang dikuburkan di dalam masjid, atau yang dibangun di atasnya suatu bangunan atau kubah. Hal ini justru melanggar ajaran syari'at Islam. Demikian pula, mimpi bertemu dengan mayit tidak merupakan dalil secara syara' atas kewalian. Bahkan bisa jadi ia adalah bunga tidur yang berasal dari setan.
31.1 Khurafat, Bukan Karamah
Dalam salah satu edisinya, di bawah judul "Khurafat Seputar Ad-Dasuki", majalah At-Tauhid menulis, "Dalam hasyiah (catatan pinggir) kitab Ash-Shawi disebutkan, "Sesungguhnya Dasuki bisa berbicara dengan segala bahasa; bahasa asing dan bahasa Suryani. Bahasa binatang dan bahasa burung. Ia telah berpuasa sejak dalam buaian, melihat Lauh Mahfuzh, telapak kakinya tidak pernah mengin-jak bumi, ia bisa memindahkan nasib muridnya dari sengsara menjadi bahagia, dunia di tangannya dibuat laksana cincin, dan dia telah sampai ke Sidratul Muntaha".Ini adalah omong kosong. Tak seorang pun yang akan mempercayainya, kecuali orang yang amat bodoh sekali. Bahkan hal itu adalah suatu kekufuran yang nyata. Bagaimana mungkin ia bisa melihat Lauf Mahfuzh, yang Nabi Õäé Çääç Ùäêç èÓäå penghulu semua makhluk tak pernah melihatnya??
Bagaimana mungkin ia bisa memindahkan nasib murid-muridnya dari sengsara menjadi bahagia?? Semua ini adalah khurafat yang dibuat-buat oleh orang-orang shufi yang angkuh dan sombong. Mereka tidak sadar, sesungguhnya mereka berada di dalam kesesatan yang nyata.
Karena itu pembaca, hindarilah kitab-kitab yang memuat berbagai khurafat semacam ini. Di antaranya kitab At-Tabaqaatul Kubraa, oleh Sya'rani. Khaziinatul Asraar, Nuzhatul Majaalis, Ar-Raudhul Faa'iq, Mukasyafatul Quluub, oleh Al-Ghazali. Al-'Araa'is, oleh Ats-Tsa'aalibi. Semua kitab itu haram dicetak dan diperjual-belikan.
menjadi kekasih allah
Dari Ibnu Mas’ud ra bahawasanya Rasulullah SAW bersabda:
Ajalku hampir tiba, dan akan pindah ke hadhrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila’la.”
Kami bertanya lagi: “Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: Salah seorang ahli baitku.
Kami bertanya: Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?
Baginda menjawab: “Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.”
Kami bertanya: “Siapakah yang mensolatkan baginda di antara kami?” Kami menangis dan Rasulullah SAW pun turut menangis.
Kemudian baginda bersabda: “Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku, kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensholatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tenteranya. Kemudian masuklah kalian dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula sholat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu sekalian.”
Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan azannya, ia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam: “Assalamualaikum ya Rasulullah?” Kemudian ia berkata lagi “Assholah yarhamukallah.”
Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan Abbas ra, sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid. Baginda sholat dua rakaat, setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda: “Ya ma’aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah, sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT, kerana aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini.”
Malaikat Maut Datang Bertamu
Pada esoknya, yaitu Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya ia turun menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh kepada Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka ia dibolehkan masuk, namun jika Rasulullah SAW tidak mengizinkannya, ia tidak boleh masuk, dan hendaklah ia kembali saja.
Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Ia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah SAW, Malaikat Maut itupun berkata: “Assalamualaikum Wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!” Siti Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: “Maafkanlah, ayahku sedang demam”, kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya,
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: “Assalamualaikum. Bolehkah saya masuk?” Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah: “Siapakah itu wahai anakku?” Fatimah menjawab: “Seorang lelaki, sepertinya baru sekali ini saya melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
Rasulullah SAW bersabda: “Tahukah kamu siapakah dia, wahai anakku?” Fatimah menjawab: “Tidak wahai Rasulullah.” Lalu Rasulullah SAW menjelaskan sambil menatap wajah anaknya, seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang “Wahai Fatimah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut.” Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Masuklah, Wahai Malaikat Maut. Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan ‘Assalamualaika ya Rasulullah.” Rasulullah SAW pun menjawab: Waalaikassalam Ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?”
Malaikat Maut menjawab: “Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika anda izinkan akan saya lakukan, kalau tidak, saya akan pulang.
Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibril? “Saya tinggal dia di langit dunia” Jawab Malaikat Maut.
Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril as datang kemudian duduk di samping Rasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW: “Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahawa ajalku telah dekat? Jibril menjawab: Ya, Wahai kekasih Allah.”
Ketika Sakaratul Maut Tiba
Seterusnya Rasulullah SAW bersabda: “Beritahu kepadaku Wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya? Jibril pun menjawab; “Bahawasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu.”
Rasulullah SAW bersabda: “Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku? Jibril menjawab lagi: Bahawasanya pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu.”
Rasulullah SAW bersabda lagi: “Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang di sediakan Allah untukku? Jibril menjawab: Aku memberikan berita gembira untuk anda wahai kekasih Allah. Engkaulah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Segala puji dan syukur, aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang khabar yang menggembirakan aku?”
Jibril as bertanya: “Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan? Rasulullah SAW menjawab: “Tentang kegelisahanku, apakah yang akan diperolehi oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?”
Jibril menjawab: “Saya membawa khabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau (Muhammad) dan umatmu memasukinya terlebih dahulu.”
Maka berkatalah Rasulullah SAW: “Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku” Lalu Malaikat Maut pun berada dekat Rasulullah SAW.
Imam Ali kw, bertanya: “Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang akan memandikan anda dan siapakah yang akan mengafaninya? Rasulullah menjawab: Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Syurga.
Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah. Ketika roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata: “Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut.”
Mendengar ucapan Rasulullah itu, Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam, Jibril as memalingkan mukanya. Lalu Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku? Jibril menjawab: Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?”
“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku” “peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii,ummatii, ummatiii” – “Umatku, umatku, umatku”
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa alih wasalam. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Ajalku hampir tiba, dan akan pindah ke hadhrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila’la.”
Kami bertanya lagi: “Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: Salah seorang ahli baitku.
Kami bertanya: Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?
Baginda menjawab: “Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.”
Kami bertanya: “Siapakah yang mensolatkan baginda di antara kami?” Kami menangis dan Rasulullah SAW pun turut menangis.
Kemudian baginda bersabda: “Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku, kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensholatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tenteranya. Kemudian masuklah kalian dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula sholat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu sekalian.”
Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan azannya, ia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam: “Assalamualaikum ya Rasulullah?” Kemudian ia berkata lagi “Assholah yarhamukallah.”
Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan Abbas ra, sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid. Baginda sholat dua rakaat, setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda: “Ya ma’aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah, sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT, kerana aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini.”
Malaikat Maut Datang Bertamu
Pada esoknya, yaitu Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya ia turun menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh kepada Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka ia dibolehkan masuk, namun jika Rasulullah SAW tidak mengizinkannya, ia tidak boleh masuk, dan hendaklah ia kembali saja.
Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Ia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah SAW, Malaikat Maut itupun berkata: “Assalamualaikum Wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!” Siti Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: “Maafkanlah, ayahku sedang demam”, kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya,
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: “Assalamualaikum. Bolehkah saya masuk?” Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah: “Siapakah itu wahai anakku?” Fatimah menjawab: “Seorang lelaki, sepertinya baru sekali ini saya melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
Rasulullah SAW bersabda: “Tahukah kamu siapakah dia, wahai anakku?” Fatimah menjawab: “Tidak wahai Rasulullah.” Lalu Rasulullah SAW menjelaskan sambil menatap wajah anaknya, seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang “Wahai Fatimah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut.” Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Masuklah, Wahai Malaikat Maut. Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan ‘Assalamualaika ya Rasulullah.” Rasulullah SAW pun menjawab: Waalaikassalam Ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?”
Malaikat Maut menjawab: “Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika anda izinkan akan saya lakukan, kalau tidak, saya akan pulang.
Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibril? “Saya tinggal dia di langit dunia” Jawab Malaikat Maut.
Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril as datang kemudian duduk di samping Rasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW: “Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahawa ajalku telah dekat? Jibril menjawab: Ya, Wahai kekasih Allah.”
Ketika Sakaratul Maut Tiba
Seterusnya Rasulullah SAW bersabda: “Beritahu kepadaku Wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya? Jibril pun menjawab; “Bahawasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu.”
Rasulullah SAW bersabda: “Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku? Jibril menjawab lagi: Bahawasanya pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu.”
Rasulullah SAW bersabda lagi: “Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang di sediakan Allah untukku? Jibril menjawab: Aku memberikan berita gembira untuk anda wahai kekasih Allah. Engkaulah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Segala puji dan syukur, aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang khabar yang menggembirakan aku?”
Jibril as bertanya: “Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan? Rasulullah SAW menjawab: “Tentang kegelisahanku, apakah yang akan diperolehi oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?”
Jibril menjawab: “Saya membawa khabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau (Muhammad) dan umatmu memasukinya terlebih dahulu.”
Maka berkatalah Rasulullah SAW: “Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku” Lalu Malaikat Maut pun berada dekat Rasulullah SAW.
Imam Ali kw, bertanya: “Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang akan memandikan anda dan siapakah yang akan mengafaninya? Rasulullah menjawab: Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Syurga.
Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah. Ketika roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata: “Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut.”
Mendengar ucapan Rasulullah itu, Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam, Jibril as memalingkan mukanya. Lalu Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku? Jibril menjawab: Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?”
“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku” “peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii,ummatii, ummatiii” – “Umatku, umatku, umatku”
Fathimah Az-Zahra` a.s. di masa-masa terakhir Kehidupan Rasulullah SAWWDan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Di akhir-akhir umurnya Rasulullah SAWW, Fathimah a.s. menatap wajah ayahnya yang bercahaya dan mengalirkan keringat dingin. Sambil menangis ia menatap ayahnya. Sang ayah tidak tega melihat putrinya menangis dan gelisah. Akhirnya sang ayah membisikkan sebuah ucapan di telinganya sehingga ia tenang dan tersenyum. Senyumnya pada masa-masa krisis seperti itu terlihat sangat aneh. Mereka bertanya kepadanya: “Rahasia apakah yang telah ia ucapkan?” Ia hanya menjawab: “Selama ayahku hidup aku akan bungkam seribu bahasa”. Setelah Rasulullah SAWW meninggal dunia, ia membongkar rahasia itu. Fathimah a.s. berkata: “Ayahku mengatakan kepadaku bahwa engkau adalah orang pertama dari Ahlul Baytku yang akan menyusulku. Oleh karena itu, aku bahagia”.
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa alih wasalam. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Senin, 24 Januari 2011
wanita dambaan surga
hari Kamis kemarin, tanggal 28 mei 2009, departemen Mar'ah SALAM UI mengadakan sebuah kajian rutin, namanya IMUT alias Inginnya Muslimah Tahu.. *lucu yaa namanya, hehe*.. Nah, tema untuk IMUT kali ini, kalo diliat dari flyer-nya, adalah "Apakah Kamu Cukup Cantik untuk Masuk Surga?" wow wow.. pertama saya baca flyer itu, "widdih tema-nya.. ambigu yak.. hehe" tapi tetep aja, menarik banget, n pastinya bikin orang penasaran pengen dateng.. yup yup, akhirnya saya sama temen2 saya pun segera menuju FH, karena di flyer ditulis kalo acara ini diadainnya di Fakultas Hukum..
Naah, saya pengen nge-share nih apa aja yang udah saya dapetin dari kajian kemarin itu.. ternyata, judul materinya adalah MUSLIMAH “CANTIK” DAMBAAN SURGA.. lebih 'positif' ya keliatannya, daripada 'apakah kamu cukup cantik untuk masuk surga", hehe.. yang memberikan materinya adalah Ustadzah Bilqis.. oh iya sebelumnya saya pengen ngasih tau, saya ini orangnya seneng banget nyatet *di kertas ato buku, kalo ada kajian ato apapun*, tapi catetannya itu males diketik,, nah karena sekarang saya udah punya blog, saya jadi semangat deh buat ngetik catetan saya, itung2 dibaca lagi, nginget2 lagi gitu.. hehe.. yasudah, inilah hasil catetan saya:
Setiap orang memiliki pandangan sendiri tentang apa itu cantik. Pada abad 17-18, yang dikategorikan sebagai wanita cantik adalah yang berbadan besar, dengan paha, dada, bahkan otot-otot yang kekar. Pada tahun 1960-an, wanita yang dikatakan cantik adalah wanita yang memiliki tubuh kurus ceking, yang oleh karena persepsi tersebut pada saat itu banyak sekali wanita yang anorexia. Dewasa ini, seorang wanita yang dianggap cantik adalah wanita yang memiliki tubuh langsing, rambut indah tergerai, seperti layaknya Miss Universe, atau Miss-Miss kontes kecantikan lainnya. Definisi cantik, apa itu cantik terus berkembang dari waktu ke waktu dan tidak ada satu batasan yang mengukur sejauh mana kecantikan itu, atau bisa dikatakan cantik itu relatif dan subjektif.
Setiap wanita bisa menjadi wanita yang cantik. Menjadi cantik dalam Islam dapat dilakukan dengan hal-hal seperti:
© Menjaga panca indera: mata, hidung, telinga, lidah
§ Mata: ingat surat An Nuur ayat 31, “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat …”
§ Hidung: tanpa disadari, kita sering sekali mengendus-endus aib dan kesalahan orang lain. Naudzubillah.. ingatlah, semua yang kita lihat, dengar, cium, rasakan, akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti..
§ Telinga: seringkali untuk hal-hal yang baik, seperti nasihat-nasihat, telinga kita memerlukan waktu lebih lama untuk mendengarnya (baca: sok dibudek-budek-in), tetapi untuk hal-hal yang kurang baik, seperti obrolan tentang orang lain, telinga kita dengan cepat menangkapnya (langsung nyambung). Astaghfirullah..
§ Lidah: panca indera ini dapat membawa kita pada jurang api neraka. Lidah tidak bertulang, menjadi panca indera yang paling susah untuk dijaga. Hal-hal yang biasa dilakukan lidah antara lain, menggunjing, membicarakan orang lain, dll. Ada sebuah hadits, “Manusia tidak akan teguh imannya sebelum teguh hatinya, dan tidak akan teguh hatinya sebelum teguh lidahnya” (HR Ahmad).
Mengenai panca indera ini, hendaknya kita mengingat surat An Nahl ayat 78, “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”
© Mengendalikan syahwat perut
Apa yang kita makan, kita minum, akan menjadi darah dan daging, karena itulah kita harus menjaga apa-apa yang masuk ke dalam perut kita. Syahwat perut dapat dijaga dan dikendalikan dengan berpuasa.
© Meletakkan tangan di atas
Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Menjadi seorang dermawan, seorang pemurah, tidak akan pernah ada ruginya. Betapa Aisyah ra, istri Baginda Nabi Muhammad sangat patut dijadikan tauladan, ketika ia membawa dua buah karung berisi dirham dan seluruh isi karung tersebut ia dermakan kepada orang-orang yang membutuhkan, tidak bersisa, sampai-sampai ia lupa kepada dirinya sendiri, padahal saat itu ia sedang berpuasa. Subhanallah..
© Memelihara kaki
§ Hati-hati ke pasar
Seburuk-buruknya tempat adalah pasar, dan sebaik-baik tempat adalah masjid. Seorang ulama mengatakan, “Jangan sampai seorang wanita datang ke sebuah pasar paling awal dan pulang paling akhir” (keasikan belanja).
§ Harus memiliki tujuan
Setiap kita ke luar rumah, kita harus meniatkannya untuk mencari sesuatu hal yang berguna, kalau tidak berguna, sebaiknya hal tersebut kita tinggalkan. Seorang wanita diperbolehkan keluar rumah tanpa mahromnya untuk hal-hal tertentu saja (harus ada tujuannya dari rumah), misalnya untuk menuntut ilmu, dll.
© Mencintai diri sendiri
§ Menjaga kesehatan diri
Kesehatan yang harus dijaga bukan hanya kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental. Jika untuk menjaga kesehatan fisik kita membutuhkan makanan-makanan yang bergizi, untuk menjaga kesehatan mental pun kita membutuhkan makanan. Ya, ruhiyah kita memerlukan suplemen-suplemen seperti ibadah, puasa, banyak berwudhu (ketika sedih dan marah terutama). Banyak berwudhu juga dapat menambah keelokan wajah dan akhlak. Subhanallah..
§ Menjaga lingkungan tetap bersih
© Cantik hati
§ Pandai mengatur rasa marah
Apabila kita merasa marah, hendaknya tetap memperhatikan akhlak kita, jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata keji dan kejam kepada orang lain. Ketika kita marah dalam keadaan berdiri, hendaknya kita duduk, kalau belum reda juga, berbaring lah, kalau belum reda juga, bersujudlah. Untuk meredakan rasa marah alangkah baiknya kita berwudhu.
§ Iman di dalam hati (ubudiyah langsung kepada Allah)
Dengan sholat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya, bukan hanya yang wajib. Apabila kita melihat seseorang bermaksiat, kita dapat mencegahnya dengan tangan. Kalau dengan tangan kita tidak sanggup, kita dapat mecegahnya dengan lisan. Kalau lisan pun tidak sanggup, kita dapat mencegahnya dengan hati, dan itulah selemah-lemah iman.
§ Berhijab
An Nuur ayat 31 “…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya..”
§ Ikhlas
§ Amar ma’ruf nahi munkar
Amar ma’ruf lebih mudah dilakukan daripada nahi munkar. Ya, mengajak kepada kebaikan lebih mudah daripada mencegah keburukan, apalagi bila yang berbuat munkar adalah orang-orang yang dekat dengan kita.
§ Puasa
Dapat membuat perasaan lebih tenang, nyaman, tidak gundah, dan insya Allah dapat menjaga hati dan dapat tercermin dalam akhlak.
© Menjaga perilaku akhlakul karimah
§ Berbakti kepada orang tua
§ Ramah/tenang jiwa
§ Bersedekah dengan senyum
Senyum kepada saudaramu adalah sedekah.. dan setiap ruas jari kita menuntut untuk melakukan sedekah, setiap hari!
§ Tidak sombong
begitulah kurang lebih yang saya dapetin dari kajian Mar'ah SALAM UI Kamis kemarin..
semoga bisa diambil manfaatnya.. dan yang paling penting, semoga kita termasuk wanita yang didamba oleh surga.. amiin yaa Rabbal alamiin :)
Senin, 17 Januari 2011
jagalah aib saudara mu........!!!!!!!!!
suatu hari,ketika saya pulang dari skul kebetulan saya lewat di depan ibu2 yang sedang asyik ngobrl. tidak sengaja saya mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. ya apalagi kalau bukan membicarakan tentang berita yang sedang heboh di kampung mereka. ( Tentunya tentang kejelekan oranh laen). Begitulah mereka kalau kerjaannya sudah beres.
kadang terbesit dalam pikiran saya , mengapa kalau hal negatif selalau cepat sekali menyebarnya????/// Belum lagi kalau di tambah ini dan itu . ASTAGFIRULLAH!!!!!!!!
Manusia di ciptakan oleh Allah tidak ada yang sempurna . Sebaik apapun atau sesempurna apapun seseorang pastilah ada kekuranagan nya. Itu sudah menjadi sunatullah. Begitu juga dengan AIB. Pastilah setiap orang mempunyai AIB. kalaupun kita bisa menyembunyikan AIB itu pasti kita simpan di tempat yang paling rapat,paling rahasia tak rela seorang pun mngetahuinya hal tersebut. Namun apakah kita bisa menyimpannya ????????? ya, mungkin trhadap manusia saja . Tapi kepada ALLAH ????/
kalau kita mengaku sebagai seorang muslim yang baik,maka hendaknya kita bisa menjaga aib sesama muslim ..Sbelum brbicara lebih jauh tentang aib seseorang hendaknya kita introspeksi diri . Bagaimana kalau menjadi bahan pembicaraan itu kita ??????????????? bagaimanakah perasaan kita ???//
islam mengajarkan kita untuk saling menjaga AIB sesama saudara Rasulullah saw besabada : " Barangsiapa yang menutup AIB seseorang muslim ., maka ALLAH akan menutup AIBnya di dunia dan di akhirat " (HR.Muslim)
bayangkan ALLAH yang akan menutupnya. Dan itu adalah janji ALLAH yang di jamin pasti selalu benar. Kerena kita tahu bahwa sebaik-baiknya perkataan adalah janji ALLAH .
dan ketahuiah bahwa orang islam adalah orang yang menyelamatkan orang-orang islam yang lain dari kejahatan tangan dan idah.
Minggu, 09 Januari 2011
apakah arti jilbab itu bagimu...???
Sudah tidak asing lagi bagi inder penglihatan kita selalu melihat saudari2 kita yang menggunakun jilbab. Bahkan saat ini hal itu sudah manjadi fenomena. Bukan saja masyarakat sekitar tetapi juga artis pun ikut memakai busana yang sangat indah itu. Apalagi pada bulan ramadhan,sepertinya hal ini sudah menjadi kewajiban bagi saudari kita untukmengenakan busana yg sangat anggun itu.Tapi apakah hanya pada bulan ramadhan saja kita mngenakan jilbab,dan setelah lepas ramadhan kita pun ikut umtuk melepasakan jilbab kita......????????
sekarang yang terpenting adalah bagaimana arti jilbab itu sebenarnya... ALLAH SWT.berfirman :
"...... dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya....."
tidak hanya itu ,,, ( QS.An-nur:31)
"..... hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.yanag demikian itu mereka lebih di kenal,karena itu mereka tidak di ganggu...." (QS.Al-Ahzab:59).
SYARAT JILBAB
1).Menutupi seluruh tubuh bukan membungkus
2).harus tebal
3).longgar
4).tidak ada wangi2an
5).bukan pakaian kemasyhuran
6).tidak menyerupai laki2
7).tidak ada shalib
8)tidak ada gambar yang mencolok
9).tidak menyerupai orang kafir
10).bukan berfungsi sebagai perhiasan
Sekarang sudah jelaskan,hukum serta syrat jilbab itu yang sebenarnya ???? kalau begitu bergegaslah untuk merubah penampilan kita dengan niat karena ALLAH SWT dan untuk mandapat ridho darinya.
Tidak ada kata terlambat ......!!!!!!!!
Kamis, 06 Januari 2011
sempurna.......
ya allah sungguh engkau maha smpurna,,,,, dengan tngan dan segumpal darah engkau telah menciptakan manusia,,, shingga terbentuklah manusai yg paling smpurna di bandingkan ciptaanmu ya laen,,,
engkau mmberikan sbuah hikmah yg tak mamapu di htung oleh pra PROF,AHLI MATEMATIKA,DLL, sungguh engkaulah yg maha BESAR dan maha SEMPURNA. tp mengapa orang yg berada di luar sna menganggap engkua tdak ada,,,, sungguh mereka adalah orang yg DUSTA ke pada mu ,,,,tunjukkalah kebesaranmu kpada mreka,,, agar mereka yakin bahwa engkau ada dan hnya engkaulah yg patut di sembah oleh semua manusia,,,,,,!!!!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)